Pewarta: H Amir.
Kota Tasik,Hallo Berita Online. Com- Ratusan peserta dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, komunitas lingkungan, hingga tokoh nasional berantusias mengikuti Festival Tasik Baseuh yang diadakan du aliran sungai Ciwulan yang berada di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Ketua Pelaksana Festival, Asep Maksud yang akrab di sapa Chopet kepada halloberitaonline.com, menyampaikan, pada Selasa tanggal 11 November 2025 menjelaskan festival Tasik Baseuh ini bukan sekedar wisata air, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan.
“Untuk Festival Tasik Baseuh yang digelar tahun 2025 ini, merupakan kegiatan yang ke-9. Kegiatannya sendiri diadakan selama 3 hari mulai hari Jum’at tanggal 7 November 2025 sampai dengan tanggal 9 November 2025,sekaligus menandai Hari Jadi Kota Tasikmalaya yang ke-24,” ungkapnya.
Baca Juga:Purwakarta Gelorakan Semangat Perjuangan di Hari Pahlawan
Dikatakannya, Syukur Alhamdulillah, Festival ini dapat berlangsung sukses dan meriah.Peserta nya pun tidak hanya warga lokal atau pegiat dari Jawa Barat saja, ada juga pegiat dari berbagai Kota di Indonesia.
“Bahkan ada seorang peserta yang berasal dari Inggris yang ingin merasakan sensasi nya,dan merasakan denyut kebersamaan,”ujarnya.
Menurutnya,tebing-tebing dan aliran Sungai Ciwulan menjadi saksi sebuah momen yang tak sekadar visual, tetapi penuh makna. Di tengah deras aliran air yang turun dari lereng Gunung Cikuray, ratusan orang berdiri berjajar sambil menggenggam satu simbol yang menyatukan: Bendera Merah Putih berukuran besar,terbentang memanjang mengikuti sisi sungai.
“Di antara gemuruh arus, pekik sorak, tawa, dan kamera yang mengabadikan, ada sesuatu yang terasa lebih dalam: sebuah kesadaran bersama bahwa sungai bukan hanya aliran air, melainkan nadi kehidupan yang telah membesarkan Tasikmalaya dari masa ke masa,” jelasnya.
Dijelaskannya,momen tersebut merupakan bagian dari Festival Sungai Tasik Baseuh ke-9, sebuah gerakan budaya dan lingkungan yang telah dikenal sebagai ruang kolaborasi olahraga arus deras, edukasi ekologis, tradisi kampung, ekonomi UMKM, hingga gerakan sosial perawatan sungai.
Sungai itu pernah menjadi halaman depan rumah orang Tasikmalaya. Sekarang hubungan itu banyak yang terputus.Kita ingin menyambungkannya kembali.
Membentangkan bendera Merah Putih di bantaran sungai adalah ajakan untuk mengingat kembali perjuangan—perjuangan bukan hanya melawan penjajah, tetapi melawan lupa.Menjaga sungai adalah bentuk kepahlawanan hari ini.
Dalam tiga hari pelaksanaan, Tasik Baseuh menghadirkan Fun Rafting, Kayaking, dan Riverboarding di lintasan tengah Sungai Ciwulan, Jambore Kayak Indonesia, mempertemukan komunitas pecinta arus deras se-Indonesia.
Kegiatan ini diisi pula dengan :
– Pelatihan keselamatan sungai & teknik pengelolaan arus.
– Pasar rakyat berbasis UMKM dan produk lokal.

