Adanya Dugaan Pungli, Uang Pembangunan Dan Pelecehan di SMAN 3 Kota Tasik, Bro Ron Lakukan Sidak, Hanya Diterima Wakasek dan Humas

Pewarta:H Amir.

Kota Tasik,Hallo Berita Online.Com-Aktivis Nasional Ronald A Sinaga atau yang lebih akrab di panggil Bro Ron bersama rombongan melaksanakan kunjungan sidak ke SMA Negeri 3 Tasikmalaya, hal ini di lakukan dengan adanya laporan yang didapat bahwa di sekolah ini ada dugaan telah terjadi pungutan liar (pungli), uang pembangunan dan yang lebih memprihatinkan di sekolah ini ada kasus pelecehan.

Ke awak media seusai kegiatan sidak ke SMA Negeri 3 Kota Tasikmalaya pada Rabu (06/08/25), Bro Ron menyampaikan, kedatangan pihaknya ke SMA Negeri 3 Kota Tasikmalaya ini atas laporan banyak siswa dari sekolah ini. Kebetulan dari rekan kami seorganisasi memfasilitasi kedatangan pihaknya untuk bertemu dengan pengurus di Sekolah ini ternyata pengurusnya menghilang.

Laporan-laporan yang masuk ke kami dan teman-teman sebegitu banyak pungutan- pungutan di Sekolah ini. Pungutan tidak resmi dengan modus pungutan komite, pungutan dengan membeli kursi, untuk uang masuk sekolah dan uang pembangunan juga ada.

Baca Juga:Buka Ujikom Pejabat, Bupati Subang Kang Rey: Tegaskan Hanya Melihat Kinerja dan Kompetensi

“Juga ada kasus yang sangat memprihatinkan bagi saya sendiri dimana kasus pelecehan juga ada disini. Jadi tadi saya tidak ungkapkan hal itu karena orangnya tidak ada,”ungkapnya.

“Yang saya sampaikan adalah mereka harus pahami cara komite bekerja.Jadi kalau mereka itu tadi alasannya sumbangan, setelah kami rapatkan kepada wali siswa bahwa ini kebutuhan selama setahun,” tambahnya.

Dikatakannya,padahal melalui juknis komite yang sudah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan kalau memang sudah tahu kebutuhan sekolah itu, seharusnya tugas komite itu mencari dana dari luar Sekolah. Jangan mencari dana didalam sekolah.

Baca Juga:Sumbangan di Sekolah Menjadi Masalah, Kadisdikpora Cianjur H.Ruhli: Selama Transparan dan Tidak Memaksa, Sah Saja

“Kemudian, kalau memang membutuhkan sumbangan jangan bilang 2,7 juta tapi misalnya butuh 2 Milyar biarkan orang tua siswa nyumbang, mau 100 ribu, 200 ribu ataupun 2 juta tapi jangan dibagi rata itu bukan sumbangan namanya. Jadinya kalau rata itu pungutan liar seperti preman terminal saja,”ujarnya.

Menurutnya,Generasi Zaman Now sudah pintar-pintar nieh. Kalau ada apa-apa tinggal demo,kalau tidak dapat keadilan, lalu Saya bilang jangan dulu kita coba fasilitasi dengan teman- teman di Kota Tasikmalaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *