Dandim 0625/Pangandaran, Letkol Inf.Indra Mardianto Subroto, M.I.P., turut memberikan arahan dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa meskipun personel TNI masih banyak terlibat dalam Operasi Ketupat Lodaya, kegiatan penertiban tetap harus menjadi prioritas demi menjaga ketertiban dan keamanan wilayah. Ia menegaskan bahwa tindakan harus dilakukan dengan tenang, terkoordinasi, dan sesuai komando.
Dalam pantauan di lapangan, diketahui bahwa panitia acara sempat melakukan penarikan kontribusi berupa uang tiket kepada masyarakat, padahal tidak mengantongi izin dari kecamatan maupun kepolisian. Hal ini menjadi salah satu dasar kuat dalam pelaksanaan tindakan tegas.
Kapolres juga menegaskan kepada seluruh personel agar tetap bertindak sesuai aturan dan tidak bergerak secara individu. Semua personel diharapkan menjalankan tugas secara profesional dan menunggu arahan dari perwira pengendali.
Selama kegiatan penertiban berlangsung, situasi tetap berjalan aman dan kondusif. Tidak ditemukan perlawanan berarti dari panitia, meskipun mereka sempat bersikukuh untuk tetap menyelenggarakan acara.
Langkah ini diharapkan menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat agar senantiasa mematuhi hukum yang berlaku, serta menghindari kegiatan yang bertentangan dengan etika dan nilai-nilai kemanusiaan, termasuk terhadap hewan.
Baca Juga:Libur Lebaran, Kapolres Banjar Tinjau Tempat Wisata
“Pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen untuk menjaga ketertiban umum demi kebaikan bersama. kegiatan ketangkasan anjing dan babi hutan tak berizin di Desa Cigugur, Pangandaran,” tandasnya.