Kedua, bangun inovasi yang berbasis data dan kebutuhan lokal. Setiap wilayah memiliki dinamika dan karakteristik yang unik. Maka, pendekatan yang sesuai konteks sangatlah penting agar intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran.
Ketiga, Jaga integritas dan etika profesi. Kesehatan adalah urusan kepercayaan. Maka dari itu, marwah pelayanan yang manusiawi, empatik, dan profesional harus senantiasa dijaga.
Terakhir, Libatkan masyarakat secara aktif. Pembangunan kesehatan yang berkelanjutan hanya bisa terwujud bila masyarakat menjadi bagian dari solusi. Budaya hidup sehat harus dibentuk bersama, tidak hanya oleh tenaga medis.
Kami di pemerintah siap menjadi mitra yang terbuka, inklusif, dan suportif. Karena kami meyakini bahwa APKESMI bukan sekadar organisasi, melainkan wadah akselerator perubahan di akar rumput.
Baca Juga:Jelang Tahun Ajaran Baru 2025-2026, Pemkot Bandung Godok Sistem PPDB Menjadi SPMB
“Mari kita jadikan momentum pelantikan hari ini sebagai langkah awal memperkuat komitmen, menumbuhkan harapan, dan menyalakan kembali semangat kolaborasi lintas sektor demi Tasikmalaya yang lebih sehat, lebih nyaman, dan lebih sejahtera,” ujarnya.