Bupati Ciamis Herdiat Sunarya Resmi Buka Rembug Utama dan Expo KTNA 2025

Pewarta:Supriadi.

Ciamis,Hallo Berita Online.Com- Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerja sama dengan KTNA Kabupaten Ciamis menggelar Rembug Utama dan Expo KTNA Tahun 2025, pada Selasa (08/07/2025) yang dipusatkan di Lapangan Bungursari, Desa Margaharja, Kecamatan Sukadan, Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-54 di Kabupaten Ciamis.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap peran strategis para petani dalam menjaga ketahanan ekonomi daerah, terlebih saat menghadapi krisis pandemi beberapa tahun lalu.

“Ketika pandemi melanda, yang mampu menjaga stabilitas ekonomi adalah para petani. Mereka tetap bekerja, ke sawah dan kebun, saat sektor lain terpukul. Ini bukti ketangguhan pertanian kita,” ujar Bupati.

Baca Juga:Diduga Tidak Transparan, Ratusan Masyarakat Desa Wagunjaya Cianjur Geruduk Balai Desa, Pertanyakan Angaran DD dari Tahun 2021-2024

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta, yang terdiri dari perwakilan KTNA kecamatan se-Kabupaten Ciamis, kelompok tani, penyuluh pertanian, pelaku UMKM pertanian, tokoh pemuda tani, hingga organisasi masyarakat.

Hadir pula unsur Forkopimda, para kepala OPD, camat se-Kabupaten Ciamis, seluruh Camat serta para tamu undangan dari instansi vertikal, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan utamanya turut hadir langsung Ketua KTNA Nasional.

Mengawali sambutannya, Bupati Herdiat mengapresiasi atas kerja keras para petani Ciamis yg terbalut dalam KTNA Kabupaten Ciamis dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Selain itu, beliau menyampaikan terimakasih atas kehadiran Ketua KTNA Nasional beserta jajaran bersedia hadir dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga:Peran Aktif Warga dan K9 Sat Samapta Polres Purwakarta Berhasil Ungkap Persembunyian Pelaku Penganiayaan Anak 

Salah satu poin penting dalam sambutan Bupati adalah penekanan pada upaya peningkatan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan potensi yang sudah ada, terutama di wilayah selatan Ciamis.

“Kita tidak perlu mencetak sawah baru. Di wilayah selatan, khususnya di Kecamatan Lakbok dan Purwadadi, terdapat sekitar 6.000 hektare lahan sawah yang potensial namun terkendala masalah air—sering kebanjiran saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *