“ Good data, good decision, good result . Kalau dashboard ini tidak digunakan, maka kita kehilangan kendali dan arah pembangunan koperasi. Dengan dashboard, kita bisa mengarahkan, mengendalikan, hingga mengevaluasi secara presisi,” tururnya.
Bupati juga meminta agar Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) terus mengawal pemutakhiran data di dashboard dan memberikan pelatihan teknis kepada para pengelola KDMP, khususnya di tingkat desa dan kecamatan, agar mereka mampu mengoperasikan sistem dengan baik dan disiplin.
Ia menambahkan, tiap transaksi keuangan, penambahan anggota, atau perubahan struktur organisasi dalam KDMP harus tercatat secara otomatis di dashboard dan langsung terpantau melalui Sindang.
Baca Juga:BKDM Kota Tasikmalaya Hadiri Pernikahan Putra Gubernur Jawa Barat di Garut
“Saya tidak ingin sistem ini sekadar formalitas. Harus fungsional. Buatkan tutorialnya, tempelkan template-nya. Pastikan semua koperasi berjalan dalam satu platform agar mudah dipantau, diukur, dan dibina,” instruksi Bupati kepada DKUKMPP.
Dengan sistem yang aktif dan integrasi penuh ke aplikasi pemerintah, lanjut bupati, KDMP diharapkan dapat menjadi model koperasi yang modern, transparan, dan amanah, sesuai dengan nilai-nilai syariah dan prinsip-prinsip akuntabilitas publik.
“Kita ingin KDMP bukan hanya simbol, tapi menjadi solusi. Rakyat harus merasakan manfaatnya: sembako murah, pupuk murah, LPG murah, dan terbebas dari rentenir dan pinjaman online ilegal. Semua itu harus bisa kita pantau lewat dashboard,” pungkasnya.(Kus)