Lebih lanjut, Ihsan menuturkan bahwa penghargaan tersebut merupakan hasil kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak. Mulai dari pengelola zakat, para aghnia, hingga masyarakat Kabupaten Ciamis yang terus mendukung upaya peningkatan kesejahteraan.
“Tanpa dukungan semua pihak, penghargaan ini tidak akan mungkin diraih,” ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Prof. Noor Achmad menyampaikan bahwa lebih dari 900 penghargaan diberikan dalam acara ini. Namun, hal itu bukan berarti penghargaan diberikan secara cuma-cuma, melainkan sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi nyata dari para pengelola zakat daerah.
“Ini adalah bagian dari dakwah zakat. Apa yang dilakukan BAZNAS bersama pemerintah daerah adalah gerakan umat gerakan sejarah untuk membangun umat yang kuat, berkontribusi menjaga NKRI dari bawah,” ujar Noor Achmad.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra BAZNAS, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, yang telah konsisten membangun ekosistem zakat sebagai salah satu instrumen keadilan sosial dan kesejahteraan umat.
Digitalisasi zakat dinilai sebagai langkah strategis dalam menjawab tantangan zaman, terutama dalam memperluas jangkauan distribusi zakat secara merata dan tepat sasaran. Pemkab Ciamis bersama BAZNAS setempat terus berinovasi dalam menjadikan zakat sebagai solusi keumatan yang relevan, modern, dan berdampak nyata.
Dengan berbagai penghargaan yang diterima, Ciamis kini tidak hanya menjadi percontohan di Jawa Barat, tetapi juga di kancah nasional dalam pengelolaan zakat berbasis teknologi.(**)