Diky Chandra : Minimnya Anggaran Tidak Bisa Maksimal Bantu Atlet, Diharapkan Tidak Kurangi Semangat Cetak Prestasi

“Tapi walaupun demikian kita terus bergerak untuk mencetak prestasi, target kita, seperti itu tapi di sisi lain yang paling utama adalah bagaimana ke depan Pemkot Tasik bisa mencari solusi agar PAD kita makin bagus, agar APBD kita makin naik tidak di samakan dengan Kabupaten Kota yang lain itu yang sedang di usahakan,”jelasnya.

Ia menambahkan,atas nama pribadi dan Pemerintah saya mohon maaf kepada para atlet dan para pengcab olahraga terutama kalau kami belum bisa maksimal, karena kondisi anggaran yang seperti ini.

Baca Juga:Kapolres Tasikmalaya Kota Pimpin Sertijab Empat Kapolsek, Perkuat Kinerja Jajaran

“Tapi mudah-mudahan tidak menyurutkan spirit dan semangat untuk mencetak prestasi untuk mengharumkan nama Kota Tasikmalaya,”ucap Diky Chandra

Sementara itu, Ketua Perpani Kota Tasikmalaya, Hasan Basri, menjelaskan, pada cabang panahan terdapat tiga nomor alat yang dipertandingkan, yakni olympic recurve, olympic compound, dan standar nasional.

“Kota Tasikmalaya mengirim 21 atlet pada babak kualifikasi ini. Target utama bukan meraih medali, melainkan memastikan atlet lolos ke KONI sebagai persiapan menuju Porprov,”katanya.

Baca Juga:Sebanyak 300 Orang Pramuka Kwarcab Subang, Antusias Ikuti Jambore JOTA-JOTI 2025

Kita persiapkan semaksimal mungkin meskipun peralatan atlet terbatas. Terutama anak panah yang harganya cukup mahal, satu lusin bisa mencapai Rp12 juta. Jika lengkap dengan busur, totalnya bisa mencapai Rp70 juta.Ia menilai persaingan tahun ini cukup berat karena Jawa Barat merupakan juara umum POPNAS, Kejurda, Kejurnas, serta penyumbang atlet terbanyak di ajang olimpiade.

“Meskipun dengan keterbatasan anggaran dan persaingan yang ketat, saya tetap optimis atlet panahan Kota Tasikmalaya bisa lolos,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *