“Tidak semua yang mengaku wartawan bisa jadi anggota PWI. Kita hanya menerima mereka yang lolos seleksi dan punya kompetensi jelas,” tegasnya.
Baca Juga:Rombongan Jemaah Haji Kloter Terakhir 56 JKS Cianjur, Tiba Rabu Pagi, Seorang Jemaah Tidak Kembali
Hendry juga mengisahkan sejarah kelahiran PWI pada 9 Februari 1946 di Solo sebagai bentuk perjuangan menghadapi tekanan kolonialisme dan upaya membentuk kedaulatan informasi nasional.
Dukungan juga datang dari tokoh nasional seperti Irjen Pol (Purn) H. Anton Charliyan yang memuji sistem rekrutmen PWI sebagai profesional dan eksklusif, serta wartawan senior H. Aef S. Abdullah yang berpesan agar para peserta memanfaatkan momentum OKK untuk menggali ilmu dan membangun masa depan jurnalistik mereka.
“Ini bukan acara seremonial. Ini batu loncatan menjadi wartawan sejati,” kata Aef penuh semangat.
Salah satu peserta, Nani Sugiharti dari Kabupaten Bandung, mengungkapkan kebanggaannya dapat mengikuti OKK 2025. Ia merasa kegiatan ini memberikan banyak pencerahan, wawasan, dan motivasi untuk menjadi jurnalis yang tangguh dan bertanggung jawab.
Baca Juga:Ketua TP-PKK Kabupaten Subang Lantik 10 Ketua Kecamatan dan Pembina Posyandu
“Kami mendapat ilmu langsung dari PWI pusat, provinsi, dan kabupaten. Ini sangat berharga,” tuturnya.
Dengan semangat kolaboratif, dedikasi tinggi, dan dukungan menyeluruh dari berbagai elemen, pelaksanaan OKK PWI Kabupaten Bandung tahun 2025 sukses menjadi tonggak kebangkitan profesionalisme wartawan daerah.
PWI Kabupaten Bandung tidak hanya memperkuat barisan keanggotaan, tetapi juga membangun jiwa-jiwa wartawan yang siap mengabdi pada bangsa dengan informasi yang kredibel, berimbang, dan beretika.
Wartawan bukan sekadar penulis berita mereka adalah penjaga akal sehat bangsa. Dan lewat OKK ini, PWI membuktikan: profesionalisme adalah harga mati.