Inovasi Siaga Maternal menciptakan protokol aktivasi tim cepat dan terintegritas di seluruh lini pelayanan, memastikan setiap detik dihitung untuk keselamatan pasien. “Protokol ini mengintegrasikan peran IGD, Ruang Bersalin (VK), Instalasi Bedah Sentral (IBS), Anestesi dan neonatologi serta unit lainnya dalam satu alur waktu yang ketat, “ujarnya.
dr. Apnaria menegaskan bahwa inovasi Siaga Maternal bukan hanya sekedar prosedur, tetapi merupakan sistem manajemen kegawatdaruratan yang terpadu. Dengan standarisasi waktu yang jelas dan koordinasi multi-disipilin yang terarah. RSUD Bayu Asih berharap dapat meningkatkan kasus maternal kritis, serta secara langsung mendukung target nasional dalam peningkatan mutu pelayanan PONEK.
Sebagai contoh, saat pasien masuk IGD dan diperiksa oleh dokter jaga atau bidan, jika hasil pemeriksaan menunjukan pasien masuk kategori diagnosis SC emergensy kategori 1, petugas akan menginformasikan ke operator telepon mengenai kasus siaga maternal, kemudian alarm khusus kasus siaga maternal akan berbunyi, yang dapat didengat oleh seluruh lingkungan rumah sakit.
“Jadi, saat alarm kasus siaga maternal di IGD berbunyi, tim yang bertugas sudah siaga pada posisi dan peran masing-masing siap memberikan pelayanan dan tindakan medis dengan cepat, “papar dr. Apnaria.
Sebagai penutup, dr. Apnaria menambahkan bahwa RSUD Bayu Asih Purwakarta, sebagai salah satu institusi pelayanan publik, dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik, salah satunya dengan menciptakan inovasi- inovasi layanan.

