Dijelaskannya,turnamen tahun ini sekaligus menjadi ajang penjaringan pemain untuk membentuk skuad Kota Tasikmalaya menghadapi dua agenda besar tahun depan, yakni Popwil dan Porda.
“Untuk tingkat SMP dan SMA, liga ini menjadi sarana seleksi. Kita siapkan tim Kota Tasikmalaya untuk Popwil dan Porda. Setelah Popwil, kita lanjutkan menuju Porda. Liga Pendidikan Sepak Bola di Tasikmalaya kini mendapat perhatian dari pengurus PSSI Provinsi Jawa Barat,”imbuhnya.
Ia menyampaikan,dalam komunikasi yang dilakukan saat kongres, Askot menyampaikan usulan agar provinsi kembali menghidupkan kompetisi pendidikan tingkat Jawa Barat.
“Alhamdulillah, mereka merespons positif. Insya Allah pada 2026 akan ada liga pendidikan tingkat provinsi. Juara-juara dari daerah nanti bertanding di level provinsi, dan mudah-mudahan bisa berlanjut ke tingkat nasional,”katanya.
Selain itu, jelas Dia, pihaknya juga mendorong agar Kejurda kelompok umur kembali diaktifkan. “Dulu pernah ada Kejurda usia 14 tahun. Kami dorong untuk kembali diadakan, termasuk kelompok U-14 dan U-16, sebagai pelengkap kompetisi Piala Suratin.
Askot PSSI Kota Tasikmalaya juga telah menyampaikan aspirasi tersebut kepada pengurus pusat. Kami sudah bertemu Ibu Ratu Tisha dari PSSI Pusat. Mudah-mudahan dalam kepengurusan baru setelah kongres luar biasa Desember 2025, liga pendidikan berskala nasional juga bisa kembali digelar untuk tingkat kota dan kabupaten
“Dengan berakhirnya LPSB 2025, Askot PSSI memastikan pembinaan sepak bola usia dini dan pelajar di Kota Tasikmalaya akan terus berjalan melalui kompetisi berkelanjutan menuju agenda resmi tingkat provinsi dan nasional,” pungkasnya.

