“Setelah kita membuat tempe karage ini kita mengajarkan pula cara pengemasan yang unik dan di jual secara offline maupun online.
Kita juga memberikan arahan atau tuntunan ke masyarakat cara berjual beli di online yang baik.Jadi perubahan yang di harapkan itu bisa berdampak untuk masyarakat, jadi dampak ini bisa berkelanjutan,”ujar A Zidhan Muda Prayoga.
Menurutnya,setelah kita selesai melaksanakan kegiatan pengabdian di sini, dampak- dampak yang kita berikan itu bisa di teruskan oleh masyarakat.
“Tantangan terbesar yang dihadapi oleh kami dari kelompok III A di kegiatan pengabdian ini adalah mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam kegiatan kita,” terangnya.
Ia menambahkan,waktu pertama kali kita ke Kelurahan Karikil saat sosialisasi dusamvut abtusias masyarakat, tetapi saat pelaksanaan program, tidak ada satu pun masyarakat yang datang, itu menjadi salah satu tantangan bagi kami kenapa masyarakat ini tidak bisa datang.
Karena kita melihat situasi dan kondisi dan juga mendapat masukan dari Ketua RW dan Pak Egi selaku Ketua TBM Sekar Bangbara, kita oun merubah sasaran masyarakat umum jadi tidak hanya bapak-bapak dan ibu-ibu saja tetapi menjadi masyarakat umum, muda-mudi, Anak-anak.
Baca Juga:Sertijab Danmen Armed 1 Sthira Yudha 1 Kostrad: Sinergi TNI-Pemkab Purwakarta Terus Dikuatkan
“Setelah kita merubah sasaran untuk program, kita lebih mudah mendapatkan masyarakat untuk berkontribusi dengan kegiatan kita,” kata Ketua Kelompok III A Zidhan Muda Prayoga.

