“Lihat Kota Depok, berani hapus Pajak Bumi dan Bangunan demi meringankan beban rakyat. Itu contoh pemimpin berani dan berpihak. Pekalongan sudah menyusul. Ini bukti nyata keberanian dalam menata ulang anggaran demi rakyat,” ungkapnya.
Baca Juga:Konferensi PGRI Cianjur Kukuhkan Yusup Riyadi Sebagai Ketua Terpilih Periode 2025-2030
BKDM juga mengapresiasi langkah-langkah efisiensi anggaran yang dilakukan KDM. Burhan secara khusus menyoroti Kabupaten Tasikmalaya yang mendapatkan dana hibah hingga Rp47 miliar, namun kondisi jalan masih rusak dan fasilitas umum minim.
“Bayangkan jika dana itu dialihkan untuk perbaikan jalan dan pelayanan rakyat. Efeknya pasti jauh lebih terasa,” tegas Burhan.
Ia menutup pernyataannya dengan komitmen bahwa BKDM akan terus menjadi mitra kritis sekaligus pendorong utama perubahan di daerah. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemimpin lokal untuk bergandeng tangan membangun Jawa Barat yang istimewa, adil, dan sejahtera.
Pembina BKDM: “Ringankan Tugas Gubernur, Jangan Semua Masalah Naik ke Atas”
Dalam kesempatan yang sama, Pembina BKDM H. Imih Misbahul Munir turut menyampaikan apresiasi atas terbentuknya kepengurusan baru BKDM Tasikmalaya. Ia berharap kehadiran paguyuban ini dapat menjadi solusi nyata di tengah masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi penguatan struktur BKDM ini. Mudah-mudahan kehadiran BKDM bisa meringankan tugas Pak Gubernur. Jangan sampai setiap permasalahan masyarakat langsung dibebankan kepada gubernur. Kita harus hadir lebih awal di tengah masyarakat,” ujarnya.
BKDM berharap langkah ini menjadi awal dari sinergi yang lebih kuat antara komunitas, masyarakat, dan pemerintah dalam mewujudkan visi besar Jawa Barat Istimewa.