“Untuk Tahun 2025 ini, total alokasi anggaran sebesar Rp.12 M. Terdiri dari 278 unit rumah yang dikelola Disperkim melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) desa. Dan 24 unit rumah melalui dana pokir DPRD Purwakarta, semuanya itu bersumber dari APBD,”ujar Ofi.
Lebih lanjut Ofi mengungkapkan, sesuai dengan arahan Bupati Purwakarta, untuk konsep pembangunan Rutilahu mengusung konsep kearifan lokal. Untuk anggaran pembangunan Rutilahu per unit sebesar Rp.40 juta, konsepnya itu rumah Sunda atau yang dikenal rumah panggung.
“Untuk progres pembangunan saat ini, yang sudah selesai diperbaiki sebanyak 15 unit rumah. Sementara yang masih proses pembangunan sebanyak 20 unit rumah. Lalu ada 25 unit rumah sedang proses administrasi pencairan. Jadi totalnya yang sudah berjalan 60 unit rumah,”jelasnya.
Dalam proses pembangunan Rutilahu yang tengah berjalan, dia berharap bisa terselesaikan selama periode kepemimpinan Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.
“PwYa, kami berharap dana yang disediakan APBD makin banyak sehingga banyak masyarakat yang bisa terbantu. Yang utama untuk bisa mencapai visi Bupati Purwakarta. Selain dari APBD kita juga harus sekreatif mungkin misalnya mencari CSR perusahaan. Seperti dari BJB ada juga dari BAZNAS,”ungkap Ofi.