Menurutnya, dalam rakor ini juga disampaikan capaian fisik dan non fisik dari program-program yang telah didanai Dana Desa 2025, seperti jalan desa, bangunan sekolah, rutilahu, irigasi, program dan kegiataj dibidang kesehatan serta fasilitas umum lainnya, termasuk kendala yang menghadang dan solusi yang telah dilakukan.
“Kami juga membahas rencana-rencana pembangunan infrasteuktur desa tahun 2026 dengan mempertimbangkan hasil evaluasi Dana Desa 2025, dan kebutuhan masyarakat. Rakor ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret untuk perbaikan pengelolaan dana desa dan penyusunan program pembangunan infraatruktur yang lebih baik, “kata Om Zein.
Lebih lanjut Om Zein juga mengungkapkan bahwa siaran langsung atau live rapat resmi Pemda di media sosial dari sisi transparansi bertujuan agar masyarakat dapat langsung mengikuti jalannya rapat, keputusan yang diambil, dan argumen yang disampaikan.
Dari sisi akuntabilitas, Pemda juga telah menunjukan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan kinerja mereka. Hal ini untuk penguatan partisipasi publik. Meskipun tidak berinteraksi langsung dalam rapat, masyarakat dapat merasa lebih terlibat dan mendapatkan informasi secara real-time.
“Masyarakat tidak perlu datang ke lokasi rapat untuk mengetahui apa yang dibahas. Mereka dapat menonton dari mana saja dengan perangkat yang terhubung internet, dan dari sisi dokumentasi, siaran langsung atau live dapat disimpan dan dapat diakses kembali dikemudian hari , berfungsi sebagi arsip publik, “pungkas Om Zein.

