– Panggung edukasi dan diskusi river culture.
Hadir pula dua nama besar dalam olahraga petualangan sungai Indonesia: Lody Korua dan Made Brown, yang selama bertahun-tahun terlibat dalam ekspedisi sungai dari Papua hingga Kalimantan.
Baca Juga:Bupati Sumedang Narasumber di Kegiatan Annual Conference on Pesantren Education 2025, Paparkan Ini
Secara geografis dan budaya, Sungai Ciwulan berperan penting dalam kehidupan Tasikmalaya. Sungai ini:
-Menyokong irigasi padi dan sayuran di wilayah Priangan Timur
-Menjadi jalur interaksi antar kampung sejak masa kolonial
– Menghidupi ekonomi kampung melalui perikanan air tawar, kerajinan bambu, dan wisata air.
-Namun kini, ancaman pencemaran mikroplastik menjadi alarm kencang.
Penelitian ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) mencatat partikel mikroplastik sudah ditemukan di air, sedimen, bahkan pada ikan air tawar yang dikonsumsi masyarakat.
“Penyebabnya antara lain Konsumsi air minum dalam kemasan plastik sekali pakai, Limbah rumah tangga, Minimnya sistem pengelolaan sampah serta Kurangnya budaya merawat sungai,” katanya.
Sementara, Presiden Republik Aer Tasikmalaya, Harniwan Obech, menyuarakan pesan yang menggugah:
“Kita ini dibesarkan oleh air yang sama. Sungai ini mengalir dalam hidup dan cerita kita. Kalau sungai rusak, bagian dari diri kita ikut rusak,” katanya.
Ia menegaskan, bahwa aksi pembentangan bendera ini adalah manifesto perlawanan, Perlawanan terhadap pencemaran, Perlawanan terhadap lupa asal-usul, Perlawanan terhadap hilangnya identitas warga sungai.
“Ini bukan seremoni. Ini pengingat, bahwa cinta tanah air dimulai dari merawat tempat kita berdiri.” pungkasnya.

