Ia pun mengungkapkan bahwa pembangunan pada dasarnya berawal dari desa, dan ini merupakan tanggung jawab bersama, khususnya saat transisi kepemimpinan.
“Kita harus menyiapkan transisi, menyiapkan efisiensi, supaya sinkron dengan kebijakan dan penganggaran yang berlaku”jelasnya
Menurutnya, desa merupakan garda terdepan pelayanan masyarakat untuk kemajuan pembangunan berkelanjutan.
“Desa itu bukan ujung tombak, desa itu tombaknya kemajuan, jawa barat nonsense kalau desanya tidak dibuat maju”ucapnya
Selanjutnya, Kang Ade Afriandi menyampaikan bahwa, singkatnya masa kepemimpinan beliau tidak mengurangi semangatnya dalam membangun Subang.
“Inginnya bisa memberikan yang terbaik dalam waktu yang memadai, memanfaatkan waktu terbatas, sehingga semua pesan bisa tersampaikan secara estafet”ucapnya
Beliau mengakui bahwa desa adalah tempat yang tepat untuk belajar dan menganalisis berbagai persoalan pemerintahan.
“Bagi saya belajar apapun di desa, kesulitan apapun melahirkan kebijakan, semua belajar dari desa”tuturnya
Semangat membangun desa adalah kunci untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“ini yang selalu menyemangati saya, disanalah sebetulnya senyatanya kehidupan”tambahnya
Beliau kembali menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah desa dan pemerintah kabupaten demi terwujudnya cita-cita pembangunan Kabupaten Subang.
“Mari bersama-sama kita mewujudkan desa mandiri, maju dan sejahtera”tegasnya
Acara dilanjutkan dengan penyampaian aspirasi dari perwakilan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) kepada Pj. Bupati Subang.
Setelah itu, dilanjutkan dengan dialog interaktif mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah desa.
Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Kesbangpol, Kepala Bagian Hukum dan Tata Pemerintahan Setda Subang, Ketua APDESI Kabupaten Subang, dan seluruh kepala desa se-Kabupaten Subang.