“Apakah kalian tahu siapa anak tersebut?” tanya Ny. Wiendha kepada para siswa. “Beliau adalah PJ Bupati Subang saat ini. Dahulu, beliau juga pernah menjadi korban bullying, tetapi tidak menyerah dan kini menjadi sosok yang sukses serta berprestasi.”
Dalam pesannya, ia mengingatkan agar para siswa tidak membully teman mereka karena dampaknya bisa sangat besar, baik secara mental maupun emosional.
“Kita tidak pernah tahu bagaimana dampaknya terhadap seseorang. Bisa jadi negatif hingga membuat seseorang mengalami tekanan, bahkan ada yang sampai ingin mengakhiri hidupnya,” jelasnya.
Ia juga berpesan bahwa jangan pernah membully teman, karena bisa jadi orang yang dulu dibully justru akan menjadi sosok yang sukses dan dapat membantu orang lain.
“Nanti kalian akan malu sendiri untuk meminta bantuannya. Kita tidak tahu nanti di masa depan, orang yang dibully bisa menjadi apa,” katanya.
Selain itu, ia memberikan semangat kepada anak-anak yang mengalami bullying agar tidak diam saja. Jika hanya sebatas kata-kata, ia menyarankan agar tetap kuat. Namun, jika sudah melibatkan kekerasan fisik atau pemaksaan, jangan ragu untuk melapor.
“Dengar ya, Nak, tubuh kalian itu berharga, diri kalian berharga. Itu yang disebut harga diri. Kalau sudah menyakiti fisik kalian, jangan diam saja. Laporkan kepada guru, teman, atau orang tua,” tegasnya.
Sosialisasi ini juga menghadirkan pemaparan dari perwakilan Duta KORPRI Kabupaten Subang, Raden Sulaeman dan Handini Rakhma, yang memberikan kuis interaktif terkait pemahaman tentang bullying. Selain itu, pengurus Pokja 1 TP-PKK Kabupaten Subang, Hangga Dwi Lesmana, turut memberikan pengarahan tambahan kepada para siswa dengan pendekatan diskusi komunikatif.
Turut hadir dalam acara ini PLT Kepala SMAN 1 Jalancagak, Ketua TP-PKK Kecamatan Jalancagak, UPT P5A kecamatan Jalancagak, jajaran Wakil Kepala Sekolah, serta para guru dan siswa.