“Pelayanan prima bukan sekadar cepat, mudah, dan transparan. Lebih dari itu, harus profesional, akuntabel, terintegrasi dengan teknologi informasi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai humanis,” ujarnya.
Sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah dalam mewujudkan reformasi pelayanan publik yang inklusif, Karo Ops menyampaikan beberapa langkah strategis yang akan diperkuat, antara lain memastikan kompetensi personel SPKT tidak hanya dalam teknis kepolisian, tetapi juga soft skill seperti komunikasi efektif, empati, serta kemampuan mengelola konflik, digitalisasi layanan, penerapan standar pelayanan yang sama di seluruh jajaran Polres dan Polsek, serta evaluasi berkelanjutan agar setiap kekurangan dapat segera diperbaiki.
“Saya ingin menekankan bahwa pelayanan prima bukan hanya tentang kecepatan, melainkan juga ketulusan dan integritas. Masyarakat membutuhkan kehadiran Polri yang peduli, mengayomi, dan memberikan rasa aman,” tambahnya.
Baca Juga:Wakil Wali Kota Tasik Terima Kunjungan Tugas Penelitian Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik FISIP UNSIL
Karo Ops juga berpesan agar Rakernis ini dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai wadah bertukar pikiran dan merumuskan langkah inovatif yang dapat diimplementasikan dalam tugas sehari-hari.