Kompor-kompor tersebut ia jual dengan berbagai harga,”Penjualan per karung Rp. 462.000, kalau di ecer 1 pics kompor minyak tanah Rp. 11.000, kompor spirtus Rp.9.000, dan langseng Rp. 5.000,”terang Wawan.
Dengan omset per bulan 34.000.000., Wawan menyampaikan, hingga saat ini masih terkendala masalah permodalan.
“Karena yang difokuskan untuk membayar upah terlebih dahulu, untuk 15 orang karyawan sekitar Rp. 7.000.0000 sampai 8.000.000/minggu. Sehingga kalau sudah habis bahan baku tidak bisa lansung belanja tapi harus ngambil dulu dari orang lain jadi produksinya tersendat,” sambung Wawan.
Alhamdulillah sampai saat ini ada 5 pabrik yang masih bertahan, walaupun pemilik pabrik juga belum mengajukan permodalan kepada pemerintah.
Menurutnya,Perhatian Pemerintah sampai saat ini sama sekali belum ada.
Ia berharap untuk pemerintah,”bisa melihat kami yang butuh bantuan seperti ini,melihat kondisi tempat kerja juga yang belum layak huni
“Dan saya serta pekerja juga kadang kepanasan”,kata Wawan Setiawan Pemilik Pabrik KMA.