Pewarta:Usup.
Purwakarta,Hallo Berita Online.Com-
Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menunjukan adanya gangguan signifikan dalam pembangunan desa. Hasil pemutakhiran indeks Desa Tahun 2025, yang dibahas dalam Rapat Koordinasi dan Forum Group Discusiaon (FGD) pada Kamis, 17 Juli 2025 di Aula Janaka, Setda Purwakarta, menunjukan tren positif yang menggembirakan.
Kegiatan yang dipimpin oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Rahmat Heriansyah, dan dibuka oleh Plt. Kepala DPMD Kabupaten Purwakarta, Alit Sukandi, ini menjadi tonggak penting dalam upaya membangun desa yang mandiri dan berkelanjutan.
Fokus utama kegiatan ini adalah penetapan hasil pemutakhiran Indeks Desa Tahun 2025 dan diskusi mendalam mengenai strategi pengembangan desa ke depan. Plt. Kepala DPMD, Alit Sukandi dalam pemaparannya menjelaskan proses penetapan indeks desa yang dilakukan secara bertahap, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga tingkat kabupaten.
Ia menekankan pentingnya indeks desa sebagai alat ukur kemajuan dan kemandirian desa, penyedia data dasar pembangunan, serta sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan yang lebih terarah. Penandatanganan berita acara penetapan indeks desa tahun 2025 juga menjadi bagian penting dari rapat koordinasi ini.
Baca Juga:Wakil Wali Kota Tasik Diky Chandra Hadiri Kegiatan Diskusi Film
FGD yang menjadi bagian integral dari kegiatan ini, memfokuskan diskusi pada hasil pemutkahiran Indeks Desa 2025, dan penyempurnaan instrumennya. Haerul Tamam, narasumber dari TAPM Kabupaten Purwakarta memperkuat pentingnya perencanaan pembangunan berbasis data yang akurat dan terupdate.
Haerul Tamam juga menjelaskan penyederhanaan nama dari Indeks Desa Membangun, menjadi Indeks Desa, sesuai dengan Permendesa PDTT Nomor 9 Tahun 2024, dan tekanan alur ideal pembangunan desa yang diawali dengan data perencanaan, program dan kemudian pembangunan itu sendiri.
Pernyataannya, “Membangun tanpa perencanaan, sama dengan membangun sebuah kegagalan. Merencanakan pembangunan tanpa data, sama dengan perencanaan kegagalan” menjadi pengingat penting bagi seluruh peserta.