Menurutnya,tirta tadaga sari bukan sekadar tempat untuk bermain air, melainkan simbol kemajuan desa, sebuah desa kecil yang menampung harapan besar. Kolam renang ini diharapkan mampu menjadi ruang pertemuan antara kebahagiaan dan kebugaran, tempat warga melepas penat sekaligus memperkuat kebersamaan.
Baca Juga:Wujud Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kapolres Sumedang Laksanakan Penanaman Jagung Kuartal lV
Dengan dibukanya kolam tirta tadaga sari desa Gunasari kini menapaki babak baru. Seperti mata air yang tak henti mengalir, semangat warga untuk membangun desanya pun terus bergulir, menghidupkan denyut wisata lokal dan menebar kesejukan bagi seluruh penjuru kampung.
Sementara itu Ketua BPD Gunasari, Wahyu Setiana atau lebih di kenal dengan sapaan Bah Kesrom menyampaikan pengelola kolam renang tersebut di serahkan kepada Bumdes mitra Gunasari , “semoga kedepannya penghasilan dari kolam renang dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi desa, yang kemudian dapat digunakan untuk membiayai program-program pembangunan lainnya”,ungkapnya.
Bah Kesrom juga berharsp,
“Semoga pengelolaan kolam renang ini berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang maksimal bagi seluruh masyarakat desa.
Jika dikelola dengan baik, kolam renang dapat menarik wisatawan dari luar desa, sehingga memajukan sektor pariwisata lokal dan menggerakkan ekonomi kreatif di sekitarnya.
Terapkan sistem pembukuan yang jelas dan akuntabel. Pisahkan keuangan BUMDes dari dana desa lainnya untuk memastikan transparansi dan kepercayaan masyarakat,”pungkasnya.