Dijelasnya, penemuan jenazah korban berawal dari pemilik saung yang datang untuk mengecek lahan garapan miliknya.
“Saat mengetahui ada jenazah, pemilik saung mengajak rekannya untuk mengecek bersama. Diketemukan jenazah dgn kondisi sudah rusak dan mengeluarkan aroma bau. Diketahui, korban kesehariannya bekerja selaku buruh perkebunan pada warga yang mempunyai area lahan garap di area perhutani,” jelas Kapolsek.
Dari hasil penyelidikan sementara, sambung dia, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi masih akan memastikan penyebab korban tewas.
“Menurut keterangan saksi saksi korban pernah diajak berobat olah pihak Desa setempat dan diketahuinya korban mempunyai penyakit jantung dan diabetes basah dan luka pada kaki,” Ucap Dandan.
Meski tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik secara langsung, polisi tetap melakukan penyelidikan mendalam guna memastikan tidak ada unsur pidana.
“Kami masih menangani kasus ini. Dugaan sementara korban meninggal karena sakit. Untuk memastikan penyebab kematian korban, jasadnya sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta. Kami juga sudah menghubungi pihak keluarga korban yang berada di Ponorogo, Provisi Jawa Timur,” pungkasnya.

