Acara semakin meriah dengan berbagai persembahan seni dari warga setempat. Penampilan seni ini menambah semarak suasana perayaan dan menjadi wujud ekspresi budaya masyarakat Wanayasa.
Diharapkan, perayaan HUT RI ke-80 ini dapat menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Desa Wanayasa untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancawaluya dalam kehidupan sehari-hari. Terutama bagi generasi muda, nilai-nilai luhur ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam membangun desa yang lebih baik.
Baca Juga:Liga Grassroots Kota Tasik, Tim GTR Raih Juara Pertama
Turut hadir dalam acara ini, Kepala Disporaparbud, Ketua Apdesi Purwakarta, Camat Wanayasa, Kades Wanayasa, Kades Sumurugul, para tokoh masyarakat, kasepuhan, serta masyarakat sekitar.
Seba Ka Lemah Cai sendiri merupakan sebuah perjalanan pulang ke kampung halaman, kembali ke akar budaya. Dalam konteks tradisi Desa Wanayasa, acara ini menjadi wujud penghormatan dan silaturrahmi kepada pemerintah dan para leluhur. Gagasan ini diinisiasi oleh Budayawan Wanayasa, Kang Ayi Kurnia Sukmasarakan, sebagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal.
Sebagi penutup, semangat Wanayasa pada malam itu menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi kita semua. Dengan menghormati para pahlawan desa dan melestarikan tradisi luhur, Wanayasa terus melangkah maju, membangun masa depan yang gemilang. Kemerdekaan bukan hanya tentang bendera yang berkibar, tetapi juga tentang semangat gotong royong dan dedikasi tanpa henti untuk tanah air tercinta.