SPMB Masih Rentan Kemungkinan- kemungkin Perlu Evaluasi Lagi Secara Mendasar

Pewarta:Usup.

Purwakarta,Hallo Berita Online.Com-
Pengamat kebijakan publik, M. Agus Yasin, Senin, 30 Juni 2025, menyampaikan bahwa, meskipun sistem domisili dan jalur seleksi lainnya pada prinsipnya dirancang untuk menjamin keadilan dan pemerataan akses pendidikan, namun pelaksanaannya di lapangan belum sepenuhnya bebas dari praktik menyimpang.

Terutama di sekolah-sekolah favorit yang diduga masih ada kemungkinan permainan terselubung, dan itu menimbulkan kekhawatiran yang cukup umum di masyarakat.

Bentuk penyimpangan yang masih mungkin terjadi, serta potensi “Permainan Terselubung” dalam SPMB antara lain:

Baca Juga:Momentum HUT Bhayangkara ke-79, 60 Personel Polres Tasikmalaya Kota Naik Pangkat

Pertama, Penyelewengan Jalur Khusus. Misalnya melalui jalur afirmasi, prestasi, atau perpindahan orang tua. Yang seharusnya berdasarkan kriteria objektif, namun kadang diduga dimanfaatkan secara tidak tepat.

Praktik semacam itu, kemungkinan diduga pula adanya “orang dalam” atau oknum tertentu. Yang turut bermain, termasuk intervensi dengan motif kekuasaan atau imbalan.

Kedua , Penyalahgunaan Kuota Domisili. Pemalsuan domisili (alamat KK) untuk mendapatkan akses ke sekolah favorit, masih sering mencuat sebagai isu publik.

Baca Juga:Peringati Harganas Ke-32 Purwakarta; Suasana Semarak Penguatan Keluarga

Ketiga, Minimnya Transparansi Proses dan Dugaan Pelicin. Jika tidak disertai pengumuman terbuka, pengawasan masyarakat, dan sistem pengaduan yang kuat, proses seleksi menjadi rawan disalahgunakan.

Selain itu, dugaan pungutan liar atau gratifikasi. Agar siswa bisa diterima di sekolah tertentu meskipun tidak memenuhi syarat seleksi, tidak benar-benar terhapus bersih kemungkinannya.

Praktik semacam ini, jika benar terjadi, sangat merugikan prinsip keadilan dan meritokrasi dalam pendidikan, serta melemahkan kepercayaan publik terhadap Sistem Penerimaan Murid Baru dan reformasi pendidikan.

Baca Juga:Wakil Bupati Sumedang Hadiri Kegiatan Farmer Field Day Budidaya Tembakau yang Digelar UNWIM Tanjungsari

Bagaimana kondisi di Purwakarta ?

Merujuk pada informasi yang terserap secara acak, ada yang mengarah kemungkinan itu terjadi. Jika ditelaah secara seksama, terutama pada jalur tertentu yang terkesan tertutup.

Terlepas benar tidaknya, cerminan itu bisa diambil dari bukti sederhana. Contoh misal dalam jalur KTM, apakah verifikasinya benar-benar akurat ?

Sebab temuan yang ada, sekolah tidak melakukan investigasi secara langsung validitasnya. Dan alasannya pasti klasik, tidak cukup waktu, tenaga terbatas serta tidak adanya ketentuan dalam juklak dan juknis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *