Sementara itu, kata SM Nur Dzikri, kegiatan suluk rutin setiap dua bulan sekali pada bulan ganjil, tanggal 6–10, akan tetap berjalan. Pemprov Jawa Barat akan menyediakan tempat sementara hingga pembangunan selesai dan diserahkan kembali kepada TNAJ.
Pihak Majelis Mursyidin mengimbau seluruh jamaah TNAJ di Jawa Barat maupun di seluruh Indonesia agar tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar. Penertiban ini, ditegaskan, merupakan hasil musyawarah dan kesepakatan bersama, bukan tindakan sepihak.
Pimpinan Majelis Mursyidin menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Barat yang dinilai responsif dan peduli terhadap perkembangan thariqah serta pengembangan agama Islam di wilayahnya.
“Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Jawa Barat, Drs. Yod Mintaraga, yang memfasilitasi komunikasi antara Majelis Mursyidin TNAJ dengan Gubernur Jawa Barat, serta kepada Direktur Operasional Subholding Supporting PTPN, Fauzi Umar, yang membantu koordinasi pelaksanaan penertiban,”sebutnya.
Sekretaris Jenderal Majelis Mursyidin TNAJ dijadwalkan akan bersilaturahmi dan diterima langsung oleh Gubernur Jawa Barat usai perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025.