Abah Anton mengingatkan masyarakat luas, termasuk mahasiswa, pekerja ojek online, maupun organisasi kemasyarakatan, agar tidak mudah terseret arus provokasi. “Kalau bangsa ini rusuh, yang paling rugi adalah rakyat kecil. Perekonomian akan macet, biaya hidup semakin berat, dan penderitaan makin panjang,” tegasnya. Menurutnya, demokrasi sejati adalah ruang untuk membangun gagasan, bukan ruang untuk menghancurkan persatuan.
Menutup pertemuan, Abah Anton menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para tokoh yang hadir maupun yang berhalangan karena alasan keamanan. Ia berharap pesan moral yang disampaikan kali ini menjadi panduan bersama masyarakat Jawa Barat agar tetap mengutamakan kedamaian. “Mari kita jaga negeri ini dengan cara yang beradab. Jangan sampai provokasi memutus ikatan persaudaraan kita sebagai bangsa,” pesannya penuh harap.(**)