Pewarta:H Amir.
Kota Tasik,Hallo Berita Online.Com-Universitas Bakti Tunas Husada (BTH) mengadakan Sidang Terbuka Senat dalam rangka pengukuhan Guru Besar Prof Dr Ruswanto, M. Si bidang analisis farmasi dan kimia medisinal,di Graha Husada, Jum’at (14/02/25).
Guru Besar Bidang Analisis dan Kimia Medisinal , Prof Dr Ruswanto, S.Si.,M.Si pada kesempatan tersebut menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Peran Bioinformatika Dalam Penemuan dan Pengembangan Obat.
Pengembangan obat telah lama dikenal sebagai salah satu tantangan terbesar dalam dunia sains dan kesehatan. Prosesnya tidak hanya memerlukan pemahaman mendalam tentang biologi molekuler dan kimia medisinal, tetapi juga melibatkan investasi besar baik dari segi waktu maupun sumber daya Secara tradisional, penemuan obat memakan waktu hingga 10-15 tahun dan biaya yang mencapai miliaran dolar Amerika, sementara tingkat keberhasilan dari ribuan senyawa yang diuji tetap sangat rendah. Bahkan, hanya sekitar satu dari sepuluh ribu senyawa yang akhirnya berhasil menjadi obat yang disetujui untuk digunakan pada manusia (DiMasi et al., 2016).
Tantangan ini semakin diperparah oleh munculnya penyakit-penyakit baru, resistensi terhadap antibiotik, dan kebutuhan mendesak akan solusi medis yang lebih cepat dan efisien. Misalnya, pandemi COVID-19 telah menunjukkan betapa pentingnya pendekatan baru yang dapat mempercepat penemuan obat dalam kondisi darurat (Condo et al 2020) Dalam konteks ini, bioinformatik dan kimia komputasi telah memberikan harapan baru dengan menawarkan cara yang lebih sistematis dan berbasis data untuk mengatasi tanungan tersebut.
Bioinformatik sebagai cabang ilmu interdisipliner yang memadukan biologi, kimia, matematika, dan ilmu komputer, telah menjadi pilar utama dalam penelitian farmasi modern. Dengan memanfaatkan teknologi seperti genomik, proteomik dan analisis data biologis skala besar, bioinformatik memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi target biologis, memprediksi aktivitas seпyawa dan mengoptimalkan desain obat secara virtual (Leach, 2007) Hal ini tidak hanya mempercepat proses penemuan obat tetapi juga mengurangi biaya den niko vang terkait dengan uji coba laboratorium tradisional.
Kimia komputasi yang dilengkapi dengan alat untuk mensimulasikan interaksi molekuler secara rinci, mengevaluasi potensi senyawa sebagai obat dan memprediksi sifat farmakokinetik serta toksisitasnya. Kombinasi bioinformatikdan kimia komputasi membuka peluang untuk pendekatan yang lebih presisi dan personalisasi dalam tetapi medis. Sebagai contoh, pengembangan obat berbasis target genetik telah memungkinkan terapi yang disesuaikan dengan profil genetik Individu, membawa kita lebih dekat ke era pengobatan presisi.
Selain efisiensi dan ketepatan, pendekatan ini juga memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan dalam penelitian farmasi. Dengan mengurangi kebutuhan akan uji coba pada hewan dan meningkatkan efisiensi sumber daya bioinformatika dan kimia komputasi mendorong tujuan penelitian yang lebih etis dan ramah lingkungan.
Jadi dengan bioinformatika bisa memotong waktu dan biaya. Kebanyakan Mahasiswa mensintesis butuh waktu itu sekitar 8 bulan. Itu memakan waktu yang lama. Namun dengan bioinformatika tinggal memprediksi senyawa apa yang disintesis bisa cepat prosesnya.
Hal ini bisa menjadi penyemangat kepada teman-teman dosen. Pasalnya, menjadi guru besar itu cita-cita semua dosen.