Dikatakannya, untuk mengeksekusi arah itu, kami jalankan program Tasik Pelak pembiakan ekonomi lokal kewilayahan agar ekonomi rakyat tumbuh berbasis potensi wilayah secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Tasik Pelak dimulai dari pemetaan potensi di tiap kecamatan: industri kecil dan IKM, pertanian dan peternakan, perdagangan, hingga pariwisata. Dari peta itu, kita susun penguatan hulu-hilir, akses pasar, dan dukungan pelatihan.
“Program ini juga menekankan kolaborasi pentahelix: pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media. Kita paham, ekonomi yang kuat tidak hanya bertumpu pada pemerintah; butuh jejaring dan gotong royong yang rapi,”ujar Wali Kota Tasik.
Baca Juga:PKBM Jaya Giri Kecamatan Cigudeg Bogor, Solusi bagi Masyarakat yang Putus Sekolah Formal
Karena itu, lanjut Dia, Ekonomi Rancage kami pandang sebagai “kelas bersama”: tempat belajar, menyamakan arah, dan memperkuat sinergi Pemprov, pemda kabupaten/kota, pelaku usaha, serta masyarakat. Terima kasih dan apresiasi sebesar- besarnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bakesbangpol Jabar atas ruang kolaborasi ini.
“Ekonomi Rancage bukan sekadar forum diskusi, tetapi momentum menumbuhkan ekonomi bersama sejalan dengan prinsip yang kita pegang: Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh. Hayu urang babarengan, cekatan, sigap, jeung tangguh, supaya ketahanan ekonomi Jawa Barat termasuk Priangan Timur makin kokoh,”kata Viman Alfarizi Ramadhan,ST., MBA,Wali Kota Tasikmalaya.