“Kenapa makan bergizi penting dilakukan? Presiden menyampaikan bahwa ini adalah langkah strategis, karena pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai enam orang per menit dan akan terus bertambah,” jelas Dadan.
Dadan juga menyoroti tantangan yang dihadapi masyarakat Jawa Barat dalam hal pendidikan dan kemampuan ekonomi yang berdampak pada pemenuhan gizi anak.
“Rata-rata pendidikan terakhir masyarakat Jawa Barat adalah SD. Hal ini berpengaruh pada tingginya angka kelahiran dan ketidakmampuan sebagian orang tua dalam memberikan makanan bergizi kepada anak-anaknya,” ujarnya.
Baca Juga:Sukses! INKANAS Cabang Subang Laksanakan Penyematan Sabuk Baru dan Penyerahan Ijazah Karate
Dirinya menekankan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan pangan dalam setiap tahapan pelaksanaan program MBG.
“Berikan pelayanan yang terbaik, keluarkan makanan yang berkualitas. Kita harus menghasilkan menu sehat dengan gizi seimbang dan aman untuk dikonsumsi. Marilah kita lakukan sebaik mungkin agar kejadian keracunan tidak terjadi lagi,” tambahnya.
Kegiatan rapat ini diakhiri dengan pembacaan Ikrar dan Komitmen Bersama dari seluruh Kepala SPPG, ahli gizi, serta mitra dan perwakilan yayasan. Ikrar tersebut berisi komitmen untuk:
1. Memegang teguh prinsip-prinsip keamanan pangan untuk mencegah risiko terjadinya insiden keracunan.
2. Meningkatkan kualitas dan cita rasa setiap hidangan MBG.
3. Mengimplementasikan SLHS dan seluruh SOP secara menyeluruh dan disiplin.
4. Menyukseskan program MBG melalui penyediaan dan distribusi menu bergizi seimbang.
Baca Juga:Polres Cianjur Bersama Pemdes Ciherang Serta Warga, Tanam Jagung Program Ketahanan Pangan
Ikrar tersebut menjadi simbol atas tekad bersama dalam memperkuat tata kelola dan memastikan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis di seluruh wilayah Jawa Barat, Daerah Khusus Jakarta, dan Banten.(**)

