Di sisi lain, Permasalahan yang Tidak bisa kita biarkan yaitu kasus Bullying, sepanjang 2024 terjadi 573 kasus kekerasan di sekolah secara nasional, dan 56 kasus di Jawa Barat, terbanyak di jenjang SMP, Data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, terdapat 573 kasus kekerasan di sekolah, naik signifikan dari tahun sebelumnya.
Baca Juga:X-Pilot Indonesia Kolaborasi Dengan KM9 Gelar Santunan Yatim dan Jompo
Situasi ini tentu tidak bisa kita biarkan, Maka dari itu, melalui momentum Halal Bihalal ini, saya mengajak kepada seluruh elemen pendidikan Seperti guru, kepala sekolah, orang tua dan Masyarakat untuk kembali memperkuat sinergi dan kolaborasi.
Mari kita hadir sebagai pelindung dan penguat lingkungan belajar yang aman dan nyaman untuk anak-anak kita.
Izinkan saya mengutip kisah penting dari Jepang 78 Tahun yang lalu pada perang dunia 2 pasca bom Hiroshima. Kaisar Hirohito Setelah kejadian Bom atom di Hiroshima Beliau tidak bertanya soal kerugian ekonomi atau kekuatan militer, tapi ia bertanya: “Berapa guru yang tersisa?”
Baca Juga:Pemerintah Kabupaten Ciamis Gelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2029
Dari situ 45.000 guru yang tersisa ia kumpulkan, dan Jepang dibangun kembali menjadi negara yang maju Seperti saat ini.
Dari kisah tersebut, kita bisa belajar bahwa guru adalah tiang peradaban, Guru adalah pilar utama yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa.
Begitu pula bagi Indonesia. Guru adalah ujung tombak dalam mencetak generasi unggul, generasi berkarakter, generasi emas 2045 Generasi yang kelak akan membawa bangsa ini menuju kemajuan yang berkeadilan, berbudaya, dan berdaulat.
Baca Juga:Wujudkan PKBM Berkualitas, FK PKBM Cianjur Gelar Kegiatan Penguatan dan Peningkatan Kompetensi
” Mari kita terus menjaga semangat ini, Kita lanjutkan perjuangan ini. Kita kuatkan barisan dalam membangun pendidikan yang inklusif,bermutu,dan berkeadilan sosial,”pungkasnya.