Pewarta:H Amir.
Kota Tasik,Hallo Berita Online.Com- Hari ini, bukan sekadar menyaksikan anak-anak mengikuti pameran atau berjualan di bazaar. Sesungguhnya, di sinilah kita melihat bagaimana proses pendidikan karakter itu hidup dan tumbuh. Mereka belajar dari tangan pertama, dari pengalaman nyata, bukan sekadar teori.
Ini di sampaikan Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, ST., MBA saat kegiatan pembukaan pameran hasil karya dan Bazaar bertempat di gedung kelas PAUD IT Ihya As-Sunnah, Sabtu (14/06/25)
Menurut The Center on the Developing Child – Harvard University, interaksi sosial seperti yang terjadi hari ini sesungguhnya sedang membangun tiga pilar utama kecerdasan anak: pengendalian diri (self-regulation), pengambilan keputusan (decision making), dan pengelolaan emosi (emotional control).
Anak-anak yang berani menawarkan dagangan, berinteraksi dengan pembeli, berani menata karyanya sedang ditempa untuk menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan kolaboratif. Ini bukan hanya pembelajaran ekonomi, tetapi juga pembelajaran sosial yang sangat bernilai.
Bazaar yang digelar hari ini bukan sekadar transaksi jual beli. Ini adalah bagian dari proses pembelajaran literasi finansial sejak dini. OECD dalam risetnya menyatakan, pengenalan konsep keuangan sederhana sejak PAUD secara signifikan meningkatkan kecakapan pengelolaan keuangan pribadi ketika mereka dewasa.
belajar konsep harga, nilai, pengeluaran, bahkan sedikit tentang untung dan rugi. Mereka mengenal pentingnya bekerja, menata, dan bersikap jujur dalam transaksi. Semua nilai itu merupakan bagian penting dari prinsip ekonomi Islam, di mana jual-beli tidak hanya urusan materi, tetapi juga etika, kejujuran, dan keberkahan.
Baca Juga:Sambut HUT Bhayangkara ke-79, Kapolres Tasikmalaya Kota Bagikan Sembako ke Masyarakat
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 275:
Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Islam menempatkan perdagangan sebagai aktivitas mulia, selama dijalankan secara adil, jujur, dan saling ridha.
Secara lebih luas, kegiatan seperti ini juga sesungguhnya memberi kontribusi ekonomi mikro. Ketika ada bazaar, maka ada perputaran uang, ada keterlibatan para orang tua, ada aktivitas UMKM kecil, bahkan ada vendor-vendor makanan yang ikut meramaikan. Di sinilah konsep good data – good decision – good result kita wujudkan.
Dari sinilah kita merenung. Pendidikan anak usia dini bukan semata tentang membaca, menulis, dan berhitung, tapi tentang membentuk pribadi utuh: