Drainasenya ada sedikit evaluasi, terang Viman, utilitas dibawah drainase itu tertata dengan baik.
Saya titip untuk sedimentasi drainase harus dijaga sehingga genangan air atau banjir tidak terjadi di kawasan HZ dan Mesjid Agung Kota Tasikmalaya ini. Karena memang hal kecil menjadi awal permasalahan banjir.
Hal ini ini menjadi alasan melakukan cek secara detail di kawasan ini karena Mesjid Agung dan Taman Kota Tasikmalaya merupakan wajah dari Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Polres Purwakarta Kerahkan Personel Amankan Jalur Kereta Cepat Yang Dilintasi Presiden
“Pertimbangan Pemerintah mengganti Andesit menjadi aspal merupakan studi dari Dinas awalnya andesit ini bukan diperuntukan untuk dilalui kendaraan. Namun, kami memutuskan untuk kembali di aspal agar bisa dilalui kendaraan, sebelumnya, sudah melakukan rekayasa lalu lintas namun tidak efektif dilaksanakan di lajur ini,”jelas Viman.
Kemudian, setelah monitoring, Wali Kota Tasikmalaya melakukan monitoring sungai di Jalan HZ Mustofa, JI BKR, dan berkeliling menyapa warga di sekitar Kelurahan Kahuripan dengan rangkaian program unggulan Pemerintah Kota Tasikmalaya yakni Tasik Bageur, Bakul Tasik, dan Tasik Pintar, sebagai wujud integrasi pembangunan fisik dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.