Sebagaimana pesan Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, “Ambillah yang lama yang masih baik, dan ambillah yang baru yang lebih baik,” Fatayat NU adalah contoh organisasi perempuan yang mampu menjaga akar tradisi sembari merangkul inovasi.
Baca Juga:Sinergitas Ulama dan Umaro, Polisi di Purwakarta Rutin Lakukan Silaturahmi dengan Tokoh Agama
Dan marilah kita renungi firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah ayat 71: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar.” Ayat ini menegaskan bahwa perempuan memiliki posisi sejajar dalam perjuangan, sebagaimana Fatayat NU selama ini berada di garis depan dalam dakwah sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Saat ini, Kota Tasikmalaya tengah menyusun RPJMD 2025-2029 dengan menekankan pada penguatan SDM, pelayanan publik, dan pengembangan kawasan berkelanjutan. Dalam kerangka itu, kami menetapkan tujuh program unggulan Tasik Gemas, Tasik Pintar, Tasik Religius, Tasik Pelak, Tasik Melayani, Tasik Nyaman, dan Tasik Resik sebagai langkah menuju visi besar Kota Tasikmalaya sebagai kota industri jasa dan perdagangan yang religius, inovatif, maju, dan berkelanjutan.
Sehubungan dengan Semangat itu, Kami mengajak untuk terus bersinergi dalam 7 Program unggulan tersebut dimana didalamnya ada Tasik Religius dan salah satu programnya yaitu SI OHAN HAFIZH ikhtiar mewujudkan satu hafizh per kelurahan yang selaras dengan misi edukatif dan religius.
Baca Juga:Dukung Ketahanan Pangan, Kelompok Tani Pasir Muara Tiga Bantu Warga Desa Limusgede
“Jangan lelah melangkah, karena jejakmu adalah inspirasi. Jangan berhenti menebar manfaat, karena kiprahmu adalah jawaban dari banyak harapan. Teruslah menjadi pelita dalam gelap, penguat dalam lemah, dan penjaga kehormatan umat. Di tangan perempuan yang beriman dan berilmu, peradaban akan tumbuh lebih bijaksana, dan masa depan akan disiapkan dengan kasih yang kuat, “tandasnya.